Kamis, 26 September 2013

Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

A. Jenis-Jenis Tanah

1. Pengertian Tanah
Tanah merupakan batuan yang sudah lapuk bercampur dengan sisa makhluk hidup, air, dan udara. Tanah merupakan lapisan bagian atas bumi tempat tumbuhnya tanaman. Penamaan jenis tanah sangat bermacam-macam, tergantung dari instansi yang memberikan nama. Penamaan yang dipakai Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department Agriculture) atau disingkat USDA, berbeda dengan Survei Tanah Nasional Kanada, berbeda pula dengan penamaan Lembaga Penelitian Tanah Indonesia.

2. Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia
Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain:
1.      Tanah organik (gambut) disebut juga tanah organosol atau  histosol. Banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Penggunaan tanah ini  umumnya digunakan untuk perkebunan.
2.      Grumusol, tanah berasal dari batuan induk  batu kapur dan tuffa vulkanik, kandungan organiknya rendah. Ada di Jawa bagian Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku. Cocok untuk palawija dan perkebunan.
3.      Latosol tersebar luas di Indonesia, batuan pembentuknya berasal dari batuan beku, sedimen dan metamorf. Penggunaan lahan umumnya persawahan dan lahan kering, tergantung pada ketersediaan airnya. Cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan.
4.      Andosol kebanyakan terdapat di Sumatera dan Jawa, yaitu pada daerah  vulkanik aktif, yaitu pada lereng vulkan atas dengan bahan abu vulkanik dan tuff. Penggunaan lahannya untuk pertanian sayuran dan perkebunan.
5.      Aluvial, berasal dari endapan lumpur halus cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan. Tanah alluvial tergantung asal endapannya, vulkanis atau batu gamping.
6.      Podsol, tekstur tanah berupa pasir, kandungan bahan organik sedang. Tanah podsol banyak  dijumpai di sepanjang sungai-sungai besar Sumatera, Kalimantan, dan Irian. Penamaan jenis tanah lainnya secara sederhana dilakukan Mohr,  berdasarkan perbedaan temperatur dan kelembaban udara.

Klasifikasi tanah di Indonesia khususnya Jawa dan Sumatera menurut penelitian Mohr seperti berikut:
1.      Tanah kuning hingga coklat, terjadi pada temperatur tinggi dan curah hujan tinggi.
2.      Tanah merah terjadi pada temperatur tinggi dengan musim hujan berselang seling.
3.      Tanah pucat dengan temperatur rendah dan curah hujan tinggi.
4.      Tanah kristal garam, temperatur tinggi curah hujan rendah.
5.      Tanah kelabu, temperatur tinggi dan tanah selalu tergenang air.
6.      Tanah hitam, bertemperatur tinggi, musim hujan dan kemarau seimbang.


 B. Jenis-Jenis dan Persebaran Flora dan Fauna

Jenis-jenis dan persebaran fauna di Indonesia sangat terkait dengan sejarah terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada zaman es. Pada masa itu, wilayah Indonesia bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda masih menyatu dengan Benua Asia, sedangkan Indonesia bagian Timur yang disebut juga Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan Dataran Sahul juga masih berupa daratan belum dipisahkan oleh laut dan selat. Keadaan tersebut menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia bagian Barat seperti Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera pada umumnya menunjukkan kemiripan dengan flora di Benua Asia. Begitu pula dengan flora dan fauna di Indonesia bagian Timur seperti Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya pada umumnya mempunyai kemiripan dengan flora dan fauna di benua Australia. Jadi, Indonesia pada masa itu menjadi jembatan penghubung persebaran hewan dari Asia dan Australia. Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik sehingga permukaan air laut naik kembali. Naiknya permukaan air laut mengakibatkan Jawa terpisah dengan Benua Asia, kemudian terpisah dari Kalimantan dan terakhir dari Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah dari Kalimantan kemudian dari Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan terpisah dari Semenanjung Malaka. Seorang berkebangsaan Inggris bernama Wallace mengadakan penelitian mengenai penyebaran hewan bagian Barat dengan hewan di Indonesia bagian Timur. Batasnya di mulai dari Selat Lombok sampai ke Selat Makasar. Oleh sebab itu, garis batasnya dinamakan garis Wallace. Batas ini bersamaan pula dengan batas penyebaran binatang dan tumbuhan dari Asia ke Indonesia. Di samping itu seorang peneliti berkebangsaan Jerman bernama Weber, berdasarkan penelitiannya tentang penyebaran fauna di Indonesia, menetapkan batas penyebaran hewan dari Australia ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber. Sedangkan daerah di antara dataran Sunda dan dataran Sahul oleh para ahli biografi disebut daerah Wallace atau daerah Peralihan. Mengapa disebut daerah Peralihan? Karena di daerah ini terdapat beberapa jenis hewan Asia dan Australia, jadi merupakan daerah transisi antara dataran Sunda dan dataran Sahul.

1. Sebaran Flora di Indonesia
Flora adalah dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis tumbuh-tumbuhan yang ada pada suatu wilayah belum tentu terdapat pada wilayah lain.  Indonesia  berada di kawasan sekitar katulistiwa, dengan demikian ditinjau dari iklimnya, termasuk iklim tropis. Flora di Indonesia dapat dibagi menjadi  tiga tipe, yaitu hutan hujan tropis, hutan musim, dan hutan sabana tropik.  Hutan hujan tropis hidup sepanjang tahun,  hutan musim dedaunan rontok pada musim kemarau, sedangkan hutan sabana tropik berupa rerumputan dan semak belukar. Hutan hujan tropis tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Irian atau Papua. Hutan musim banyak tersebar di Jawa bagian timur, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Hutan sabana tropik hanya ada di sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara, antara lain di Pulau Sumba dan Pulau Timor.
a. Flora Asiatis
Flora Asiatis terdapat di  Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali.   Flora  ini terdiri atas:
1.      hutan bakau (mangrove) dan rawa gambut di bagian timur Sumatera
2.      meranti, rotan, rawa gambut, rawa air tawar di bagian barat Sumatera.
b. Flora Australis
Flora Australis terdapat di  Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Flora Australis terdiri atas:
1.      hutan hujan tropis yang berupa pepohonan tinggi dan lebat;
2.      hutan sagu dan nipah;
3.      hutan lumut, pada dataran tinggi atau pegunungan.

2. Sebaran Fauna
Dunia hewan atau fauna di Indonesia, secara geografis terbagi menjadi dua wilayah utama, dan satu wilayah peralihan. Wilayah-wilayah  tersebut adalah wilayah Asiatis, wilayah  Australis, dan wilayah Peralihan.
a. Fauna Asiatis
Fauna di wilayah Indonesia  bagian barat banyak menyerupai daratan Asia. Persebaran  fauna di Indonesia bagian barat, yaitu dari wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan hingga  Selat Makasar dan Selat Lombok. Fauna di daerah bagian barat ini terdapat banyak binatang menyusui dengan ciri jenis hewan besar.
b. Fauna Australis
Fauna Australis banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, berupa burung, dan jenis binatang berkantung.

3. Flora dan Fauna Peralihan
Tumbuhan di daerah pantai hampir sama dengan tumbuhan di Papua, sedangkan yang ada pada daerah pegunungan mirip dengan yang ada di Kalimantan. Sebagaimana flora, fauna di wilayah peralihan ini berjenis  Asiatis dan Australis. Contohnya antara lain anoa, babi rusa, burung maleo,  bengkarung dan komodo. 

1 komentar:

  1. Wynn's Las Vegas (LasVegas) Casino & Hotel Map
    The Wynn Hotel 천안 출장샵 and 의정부 출장샵 Casino are strategically located on the Las Vegas Strip, near 충청남도 출장마사지 High Roller, The Venetian and 광주광역 출장안마 The Grand Canal Shoppes. This 속초 출장샵 is one of the most

    BalasHapus